Jumat, 12 Oktober 2018

Makalah pengendalian diri

MAKALAH
PENTINGNYA MENGENDALIKAM DIRI
DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI


DOSEN PEMBIMING
TAUFIK HIDAYAT ,SE., M.Si., AK.
Drs. SLAMET SANTOSO,SP.,M.S.

DISUSUN OLEH
RAISMAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI REGULER
2018/2019





HALAMAN PENGESAHAN
     Makalah yang berjudul “Pentingnya Mengendalikan Diri dalam Kehidupan Sehari – hari” dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Jati Diri UNSOED tahun pelajaran 2018/2019 dan disahkan oleh :


       PEMBIMBING 1                                PEMBIMBING 2



Taufik Hidayat ,SE., M.Si., AK.             Drs. Slamet Santoso ,SP.,M.S.
NIP.19580727 198703 1 002                   NIP.19580526 198410 1 001















KATA PENGANTAR
     Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kekuatan dan petunjuk untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya penulis tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
     Makalah ini disusun berdasarkan arahan dosen mata kuliah Jati Diri UNSOED yaitu : Drs. Slamet Santoso , SP.,M.S.. Makalah ini disusun dengan menghadapi berbagai rintangan, namun dengan penuh kesabaran akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
     Makalah ini memuat tentang “Pentingnya Mengendalikan Diri dalam Kehidupan Sehari – hari” dengan topik pembahasan “Pengendalian Diri”.
     Saya selaku penulis dan penyusun makalah ini mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing dan pihak – pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dinilai dan memberikan banyak manfaat kepada pembaca. Makalah ini masih banyak kekurangan , sehingga saya selaku penulis dan penyusun mengharapkan kritik dan sarannya. Terima kasih.

Purwokerto,30 September 2018


Raisman





DAFTAR ISI

Halaman judul
Halaman pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi
I.PENDAHULUAN
    A. Latar belakang masalah
    B. Perumusan masalah
    C. Tujuan
    D. Manfaat
    E. Ruang lingkup
II.METODE PENULISAN
A. Objek penulisan
B. Dasar pemilihan objek
C. Metode pengumpulan data
D. Metode analisis
III.ANALISIS PERMASALAHAN
    A. Pembahasan
    B. Kesimpulan dan saran
Ringkasan
Daftar pustaka



I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

     Pengertian Pengendalian diri memang terasa sedikit susah untuk menerangkannya dengan tepat, karena pengendalian diri termasuk ke dalam ilmu sosial yang mana di dalam ilmu sosial tidak ada kepastian seperti dalam ilmu alam yang memilik nilai atau ukuran yang lebih pasti. Biasanya masyarakat luas sering mengaitkan  pengendalian diri dengan berbuat sesuatu, atau kadang - kadang dihubungkan dengan kesulitan untuk berkonsekuensi dari suatu perbuatan. Banyaknya pendapat para ahli tentang persoalan pengendalian diri ini menyebabkan kita merasa sulit untuk merumuskan kata – kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh setiap individu. Tetapi jika kita amati bersama yang lebih jauh, pengertian ini selalu berkisar pada kesadaran dalam melakukan, mengendalikan emosi dan berpikir tenang.
      Menurut Ronen (1993) menjabarkan bahwa “kendali diri merupakan proses yang terjadi ketika dalam situasi tanpa batasan dari lingkungan eksternal anak melakukan suatu jenis perilaku yang sebelumnya sedikit tidak mungkin muncul dibandingkan perilaku alternatif lainnya‟. Dapat pula diartikan sebagai proses yang dilakukan individu atas dasar kemauan dan pemikiran yang mereka miliki. Dengan kata lain, individu dapat memunculkan suatu perilaku positif ketika situasi yang ada memungkinkannya dan dapat memunculkan perilaku yang negatif ketika situasinya juga memungkinkannya. Pemikiran – pemikiran itu muncul di dalam otaknya karena berbagai kondisi baik dari dalam individu tersebut atau bahkan dari luar individu tersebut.
      Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian diri selain dipengaruhi oleh faktor internal yaitu diri sendiri , ada pula faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pengendalian diri tersebut. Faktor eksternal itu meliputi lingkungan sekitar, teman, saudara, dan lain sebagainya.
     

B. Perumusan Masalah
     Dari latar belakang di atas, dapat ditarik sebuah rumusan masalah yang akan menjadi pembahasan dalam makalah ini.
    1. Apa pengertian pengendalian diri ?
    2. Apa contoh pengendalian diri ?
    3. Bagaimana mengendalikan diri ?
    4. Apa hikmah orang yang dapat mengendalikan diri ?

C. Tujuan
     Segala sesuatu yang dibuat pasti memiliki tujuan, sama halnya dengan makalah ini. Tujuan makalah ini dibuat juga berkaitan dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, yakni :
    1. Mampu menjelaskan pengertian pengendalian diri
    2. Mampu menyebutkan contoh pengendalian diri
    3. Mampu mengendalikan diri
    4. Mengetahui hikmah dari pengendalian diri

D. Manfaat
     Adapun manfaat dari makalah ini untuk bahan pembelajaran bagi para pembaca agar dapat mengaplikasikan cara mengendalikan diri dalam lingkungan sekitarnya.

E. Ruang lingkup
      Masalah pokok dalam makalah ini berkaitan dengan cara mengendalikan diri dalam kehidupan sehari – hari. Dalam masyarakat yang luas ini kita dituntut untuk dapat mengendalikan diri dalam berperilaku di masyarakat. Makalah ini akan mengupas segala sesuatu yang berhubungan dengan pengendalian diri mulai dari pengertian , cara mengaplikasikan sampai hikmah yang dapat diambil dari pengendalian diri tersebut.

II. METODE PENULISAN
A. Objek penulisan
    Adapun Objek penulisan dalam tulisan ini meliputi: (1) perilaku pengendalian diri (2) cara mengendalikan diri (3) contoh pengendalian diri  (4) hikmah pengendalian diri

B. Dasar pemilihan objek
     Pemilihan objek di atas mengacu pada topik dan judul makalah ini , yaitu : “Pengendalian Diri” dan “Pentingnya Mengendalikan Diri dalam Kehidupan Sehari – hari”.

C. Metode pengumpulan data
     Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada makalah ini menggunakan metode kajian pustaka. Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal, artikel, disertasi, tesis, skripsi, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di dalamnya. Referensi ditulis urut menurut abjad huruf awal dari nama akhir/keluarga penulis pertama dan tahun penerbitan (yang terbaru ditulis lebih dahulu).

D. Metode analisis
        Menggunakan metode deskriptif analisis : Menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung. Data – data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dan dijabarkan lalu disusun menjadi sebuah makalah.

III. ANALISIS PERMASALAHAN
A. Pembahasan
a. Pengertian pengendalian diri

     Pengendalian diri merupakan kemampuan diri dalam mengendalikan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Seorang individu dengan pengendalian diri yang baik dapat memahami benar konsekuensi akibat tindakan yang akan mereka lakukan. Pengendalian diri atau dalam bahasa inggris disebut “self control” didefinisikan sebagai “pengaturan proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata lain berbagai macam proses yang membentuk dirinya sendiri”. Pengendalian diri merupakan keseluruhan dari proses yang membentuk diri individu yang mencakup proses pengaturan fisik, psikologis dan perilaku. Pengendalian diri atau disebut juga kendali diri dapat pula diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku mengandung makna, yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak. Dengan menggunakan berbagai pertimbangan sebelum bertindak, individu tersebut mencoba untuk mengarahkan diri mereka sesuai dengan yang mereka kehendaki. Dengan kata lain, semakin tinggi kendali diri yang dimiliki seseorang semakin intens pengendalian terhadap tingkah laku.
       Pengendalian diri dapat digunakan untuk mereduksi efek psikologis yang negatif dan sebagai upaya pencegahan. Dengan memiliki pengendalian diri, individu mampu membuat perkiraan terhadap perilaku yang hendak dilakukan sehingga individu mampu mencegah sesuatu hal yang tidak menyenangkan yang akan diterimanya kelak. Hal tersebut diperkuat dengan definisi yang menjelaskan alasan individu menggunakan kendali diri.
     Menurut Thoreson dan Mahoney menjelaskan bahwa ‟demi tujuan jangka panjang, dia sengaja menghindari melakukan perilaku yang biasa dikerjakan atau yang segera memuaskannya yang tersedia secara bebas baginya, tetapi malah menggantinya dengan perilaku yang kurang biasa atau menawarkan kesenangan dengan tidak segera‟.
          Menurut Ronen (1993) menjabarkan bahwa “kendali diri merupakan proses yang terjadi ketika dalam situasi tanpa batasan dari lingkungan eksternal anak melakukan suatu jenis perilaku yang sebelumnya sedikit tidak mungkin muncul dibandingkan perilaku alternatif lainnya‟. Dapat pula diartikan sebagai proses yang dilakukan individu atas dasar kemauan dan pemikiran yang mereka miliki. Dengan kata lain , individu dapat memunculkan suatu perilaku positif ketika situasinya memungkinkan dan sebaliknya. Pengendalian diri atau self control dapat pula diartikan sebagai ”perbuatan membina tekad untuk mendisiplinkan kemauan, memacu semangat, mengikis keseganan dan mengarahkan energi untuk benar-benar melaksanakan apa yang harus dikerjakan. Dengan memiliki pengendalian diri yang baik, individu dapat mengoptimalkan tindakan mereka dan menahan diri untuk berbuat yang tidak seharusnya mereka perbuat. Pengendalian diri dijabarkan sebagai “kemampuan seseorang melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu dengan mendisiplinkan kemauan atau dorongan-dorongan dalam diri seseorang, serta menahan diri dengan sadar untuk bertindak guna mencapai hasil dan tujuan sesuai yang diinginkan”. Maka dapat disimpulkan bahwa, pengendalian diri adalah tindakan mengendalikan atau mengarahkan tingkah laku seseorang, sebagai upaya pencegahan (preventif), sebagai suatu tindakan penundaan pemuasan kebutuhan, sebagai suatu keterampilan, keahlian, potensi, perbuatan untuk pembinaan tekad.
     Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan, maka pengendalian diri dalam penelitian ini memiliki maksud sebagai kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mengarahkan dirinya mendekati tujuan yang diharapkan dengan jalan mendisiplinkan diri dan melakukan penundaan terhadap perilaku yang dapat menghambat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

b. Contoh Sikap Pengendalian diri

      Pengendalian diri juga merupakan unsur penting dari budaya demokrasi. Pengendalian diri tidak hanya berlaku dalam kehidupan bernegara, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
1. Contoh sikap pengendalian diri dalam keluarga adalah sebagai berikut.
a) mengatur kegiatan rumah tangga dengan tertib,
b) menghindari perkataan yang menyakitkan hati orang tua/anggota keluarga, dan
c) selalu mengingat kebutuhan anggota keluarga yang lain.
2. Contoh sikap pengendalian diri di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut.
a) tidak membuat gaduh ketika pelajaran berlangsung
b) menghindari perkataan yang menyakiti hati guru atau teman, dan
c) menggunakan waktu istirahat untuk kegiatan yang positif.
3. Contoh sikap pengendalian diri di lingkungan tempat tinggal kita adalah sebagai berikut.
a) menghindari penggunaan kata-kata yang menyakiti hati orang lain,
b) bergaul dengan tetangga dan masyarakat sekitar sesuai dengan norma lingkungan, dan
c) tidak membuat keonaran di kampung.

c. Cara mengendalikan diri
     Di dalam perjalanan hidup manusia dihadapkan kepada berbagai permasalahan yang dapat mengubah sifat asli manusia, sebagai hasil interaksi antara motivasi ( ke mana tujuan ), analisis penalaran, dan tindakan, berkaitan dengan adanya tantangan dan hambatan untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Adapun pedoman dalam mengendalikan diri, yaitu:
1. Keseimbangan hidup
Ada tiga bidang kehidupan yang harus diseimbangkan oleh seseorang, yaitu: 1)kehidupan kerja; 2) kehidupan keluarga; dan 3) kehidupan pribadi. Keseimbangan di antara ketiga bidang tersebut dapat membuat seseorang hidup dalam keteraturan dan menjadi tanda bahwa orang itu dapat mengelola hidupnya.
2. Memahami diri sendiri
Pengaturan diri meliputi tindakan memahami cara yang Anda sukai untuk melakukan pekerjaan. Kalau Anda ingin mendapatkan manfaat maksimal dari kehidupan dan pekerjaan, Anda perlu memahami cara yang lebih disukai dalam bekerja. Dengan cara ini, Anda dapat mengatur diri sebaik - baiknya dan dapat memastikan bahwa apa yang Anda lakukan merupakan apa yang Anda inginkan.
3. Bersikap efektif
Untuk dapat mengatur diri secara efektif, Anda harus memutuskan apa yang ingin Anda raih. Berarti bahwa Anda harus mandiri dalam mendefinisikan tujuan dan menetapkan apa yang Anda kerjakan. Keadaan ini membuat Anda berhenti menerima tambahan tugas yang tidak mungkin dilakukan dan akan memastikan bahwa Anda mengonsentrasikan usaha Anda untuk hasil yang terbaik.
4. Memegang kepemimpinan
Untuk mengatur diri, Anda perlu memegang kepemimpinan atas diri Anda dan membuat segalanya menjadi kenyataan.
5. Bergaul dengan orang lain
Hampir semua aktivitas melibatkan Anda untuk bergaul dengan orang lain melalui banyak cara. Apa pun yang Anda lakukan, apakah Anda bekerja dengan orang lain atau bekerja sendiri, Anda perlu berhubungan dengan orang lain untuk mencapai tujuan Anda. Cara Anda bergaul akan berpengaruh dalam pengaturan diri Anda.
6. Hidup secara positif
Dengan memiliki filsafat yang dapat membuat Anda merasa cukup sejahtera, sangat menentukan cara yang Anda ambil untuk mengatur diri.
    Selain berpatokan pada enam pedoman di atas, hal yang tak kalah pentingnya adalah menghindari sifat – sifat yang tidak terpuji, seperti : iri hati / dengki, sombong, membanggakan diri sendiri, pemarah, Riya, kikir, nafsu ingin terhormat dan terkenal, menjelekkan teman, adu domba, malas, suka berdusta, dan pembual. Sebaliknya seseorang seharusnya memiliki sifat – sifat yang terpuji, seperti : pemaaf, cermat, sederhana, sabar, syukur, ikhlas, tawakal, dan disiplin.

d. Hikmah orang yang dapat mengendalikan diri
Hidup akan terasa damai. Orang yang dapat mengendalikan dirinya sendiri pasti hidupnya akan damai, mengapa demikian ? Itu karena orang yang dapat menahan diri dari emosinya , pikirannya akan terasa lebih damai dan terasa tidak ada beban dalam otaknya.
Mampu menerima kegagalan. Ada pepatah mengatakan “kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda” bagi orang yang tidak dapat mengendalikan diri setiap menemui kegagalan dia pasti akan menunjukkan emosinya terlebih dahulu dibandingkan dengan berpikir apa penyebab kegagalannya. Berbeda dengan orang yang dapat mengontrol diri , dia akan menenangkan pikirannya dan akan berpikir tentang apa penyebab kegagalannya serta mencari jalan keluarnya.
Dapat terjaga dari nafsu dan tidak akan mengganggu atau dapat mempengaruhi anggota badan dengan perbuatan yang melanggar peraturan. Orang yang sudah dikendalikan oleh emosinya akan cenderung membuat keributan dan bahkan akan dapat menghasut orang lain untuk mengikutinya.
Memperteguh/memperkuat keimanan dan jati diri. Orang yang dapat mengendalikan diri pasti mempunyai keimanan, karena keimanan adalah ajaran agama dan semua agama mengajarkan untuk menjaga diri dari yang namanya emosi. Orang yang dapat mengontrol diri juga akan mempunyai karakteristik dan jati diri yang berbeda dari orang lain.
Memiliki pribadi yang baik dan akhlak yang mulia. Seseorang dengan pribadi yang baik dan akhlak yang mulia pasti memiliki kontrol diri yang baik pula, itu karena kontrol diri atau pengendalian diri dibutuhkan untuk mengontrol emosi. Orang dikatakan baik apabila dapat mengontrol emosinya dan bertindak secara tenang.
Membentuk hamba yang dapat lebih bertanggung jawab. Jika seseorang melakukan kesalahan dan dituntut untuk bertanggungjawab atas kesalahannya. Orang yang dapat mengendalikan diri akan segera mencari solusi atas segala permasalahannya dengan kepala dingin. Sebaliknya orang yang tidak dapat mengontrol diri akan cenderung meluapkan emosinya yang justru akan mendatangkan masalah baru.

B. Kesimpulan dan Saran

1) Kesimpulan
Manajemen diri atau pengendalian diri sangat penting dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sehari – hari . Pada dasarnya pengendalian diri terdiri dari tiga unsur, yaitu : perkataan, pikiran dan perbuatan. Tiga unsur tersebut menjadi tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui seseorang dapat mengendalikan diri atau tidak. Unsur – unsur tersebut memiliki kaitan yang sangat erat. Seseorang yang dapat mengendalikan diri memiliki ciri dalam perkataannya sesuai dengan apa yang dipikirkannya dan tindak lanjut atau implementasi dari dua hal tersebut adalah tindakan atau perbuatan. Jadi, pentingnya pengendalian diri dalam kehidupan sehari – hari agar dalam kehidupan sosialnya manusia tidak saling merampas hak manusia lain, sehingga kehidupan sosial manusia akan berjalan dengan tenang dan damai.

2) Saran
Setiap mahasiswa sebaiknya membekali diri mereka sendiri dengan pengetahuan tentang pengendalian diri yang baik. Menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari dapat membuat hidup selebih baik dan hubungan antar manusia akan terlihat sangat harmonis.
RINGKASAN
        Pengendalian diri adalah tindakan mengendalikan atau mengarahkan tingkah laku seseorang, sebagai upaya pencegahan (preventif), sebagai suatu tindakan penundaan pemuasan kebutuhan, sebagai suatu keterampilan, keahlian, potensi, perbuatan untuk pembinaan tekad.
     Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan, maka pengendalian diri dalam penelitian ini memiliki maksud sebagai kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mengarahkan dirinya mendekati tujuan yang diharapkan dengan jalan mendisiplinkan diri dan melakukan penundaan terhadap perilaku yang dapat menghambat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
       Adapun contoh dari pengendalian diri, seperti : mengatur kehidupan dengan baik, menghindari perkataan yang dapat menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain, mengatur waktu sebaik mungkin dan lain sebagainya.
         Dalam kehidupan sehari – hari kita perlu menerapkan pedoman – pedoman mengendalikan diri, seperti : keseimbangan hidup, memahami diri sendiri, bersikap efektif, memegang kepemimpinan, bergaul dengan orang lain, dan hidup secara positif.
       Setelah melakukan hal – hal di atas , maka kita akan mendapatkan manfaat atau hikmah dari pengendalian diri tersebut. Hikmah yang kita dapat adalah menjadikan hidup lebih damai, mampu menerima kegagalan dengan lapang dada, terjaga dari hawa nafsu, menguatkan iman, menciptakan pribadi yang baik dan berakhlak mulia serta membentuk rasa tanggung jawab.


DAFTAR PUSTAKA


Adjisoedarmo,soedito,dkk.2018.Pendidikan Karakter Jati Diri UNSOED.Purwokerto: UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
http://seputarpengertian.blogspot.com/2015/08/pengertian-pengendalian-diri.html?m=1
https://kliksma.com/2016/10/3-contoh-sikap-pengendalian-diri.html
http://www.habibullahurl.com/2015/01/hikmah-pengendalian-diri-prasangka-baik-persaudaraan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar